Berawal dari kesamaan hobi dalam
hal jahit menjahit, lima orang ibu ibu
yang berada di dusun Krajan Desa Kembangan berinisiatif mengajukan usulan
pelatihan kapasitas usaha kelompok perempuan. Ibu ibu ini mempunyai kemampuan dasar menjahit, ada yang
sudah membuka jahitan dirumah, ada yang pernah kursus namun putus ditengah
jalan,ada yang tidak mempunyai peralatan dirumah sehingga ketrampilan yang
dimiliki tidak tersalurkan, ada pula yang biasa membantu di salah satu anggota
ketika ada tetangga yang menjahitkn baju.
Dalam penggalian gagasan kelompok perempuan usulan tersebut menjadi
salah satu prioritas usulan dalam pengaajuan kegiatan di Program PNPM Mandiri Perdesaan.
Melalui
kegiatan PKUEKP sebagai usulan pengganti SPP PNPM Mandiri Pedesaan tahun
anggaran 2013 kelompok yang menamai dirinya Kelompok “Lima Sekawan” ini
mendapatkan pelatihan modes bekerja sama dengan LPK TATIK di Salamrejo
Karangan. Memilih LPK Tatik karena peserta didik di LPK Tatik akan mendapatkan
ujian Negara yang pada Uji Kompetensinya
diakui di Jawa Timur. Peserta didik akan dilepas ketika mereka benar benar
menguasai materi ajar, dan terus dibimbing untuk mendapatkan kemitraan setelah
mereka lulus. Mereka mendapat pelatihan
ketrampilan dasar sampai dengan tingkat
mahir selama 4 bulan mulai bulan September sampai dengan Desember 2013, dan di
akhir bulan Desember Alhamdulillan
kelompok Lima Sekawan lulus dalam uji kompetensi standar Nasional. Selain
mendapatkan pelatihan kelompok Lima Sekawan ini mendapat bantuan berupa mesin
jahit dan mesin obras,.
Di sebuah rumah yang asri dan tenang , di RT 10 RW 05 Dusun Krajan tepatnya
di rumah Ibu Siti Nurjanah, peralatan tersebut diletakkan. Rumah tersebut sekaligus sebagai base camp
ibu ibu ketika berkumpul dan beraktifitas. Setelah pelatihan ibu ibu ini sering
berkumpul disini. Minimal satu bulan sekali mgadakan pertemuan rutin yang
didampingi oleh FK dan UPK PNPM Mandiri Perdesaan, sedangkan
aktifitas menjahit dilakukan bersama hampir setiap hari berkumpul.
Kelompok Lima
sekawan ini bersepakat merintis usaha bersama,
melakukan kegitan kelompok mengumpulkan
modal dengan iuran wajib Rp.
228.000,- per anggota hingga terkumpul modal Rp. 1.219.000,-. Dalam buku
kaskelompok tercatat uang tersebut pada kegiatan awal dibelikan kain dan bahan
bahan lain sebagai bahan modal pertama. Kelompok ini membeli bahan seprei,
bahan baju dan juga menerima jasa menjahit dari tetangga sekitar. Mereka
membeli bahan seprei karena banyak yang pesan. Jika ada tetangga yang
menginginkan permak pakaianpun mereka terima. Harga yang mereka bandrol
relative murah. Harga bawahan satu rok panjang mereka bandrol Rp.60.000,- Harga
yang relative murah jika dibandingkan di pasar atau di toko “Memang kami patok
harga yang miring, untuk awal produksi……biar dikenal dulu, banyak yang tertarik dan datang………….itung
itung buat promosi…” begitu Bu Siti salah satu anggota memberi alasan. Memang
di Desa salah satu media promosi adalah sarana getok tular antar tetangga. Sekarang
mereka mencoba untuk menyulam dan menghias jilbab. Kelompok membeli jilbab
polos di pasar kemudian menghias dengan berbagai macam motif dan corak, namun
di awal mereka mencoba hasilnya masih agak kasar sehingga perlu peningkatan
ketrampilan. Diharapkan dari
menghias, menyulam kerudung/jilbab polos mampu meningkatkan nilai jual
kerudung tersebut. “ Lumayan biasa buat tambahan beli bumbu dapur…………” seloroh
Bu Daryati sambil tersenyum. Merajut mimpi…………meniti asa.
Kelompok menjahit PKUEKP "Lima Sekawan" Desa Kembangan
Melayani pembuatan prasasti pnpm dari marmer harga murah
BalasHapusInfo. WA/HP. 085219858567