Kamis, 30 Mei 2013

PNPM GENERASI, MASA DEPANKU DI TANGANMU



PNPM GENERASI SEHAT & CERDAS
KECAMATAN KAMPAK
Kecamatan Kampak terdiri dari 7 desa  dengan jumlah penduduk 38.560 jiwa  dan 10.966 Rumah tangga dimana 3.239 termasuk rumah tangga miskin, menjadi lokasi PPK/PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2003 dan PNPM-GSC sejak tahun 2007, sampai dengan tahun 2012 jumlah alokasi dana di kecamatan ini sebanyak  Rp.12.983.333.500,- dengan rincian PNPM-MPd sebesar Rp.5.133.333.500,- PNPM-GSC sebesar Rp. 7.850.000.000,- Pada tahun 2012 kecamatan ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 1.100.000.000,- dengan rincian PNPM-MPd sebesar Rp. 600.000.000,- dan PNPM-GSC sebesar Rp. 500.000.000,- yang digunakan membiayai kegiatan pembangunan sarana/prasarana sosial ekonomi masyarakat, pendidikan dan kesehatan prasarana/non prasarana serta kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan.
 KAKIKU HARAPANKU
Kegiatan Bantuan kaki palsu terletak di dusun Krajan desa Timahan dengan jumlah pemanfaat 1 orang telah diberikan bantuan biaya sebesar Rp 1.987.000,- Kegiatan ini bermanfaat untuk mendukung pencapaian target Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang pendidikan.

Usulan kegiatan ini berasal dari tahapan program FGD yang difasilitasi oleh KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) PNPM GSC dimana dalam forum ini dilakukan penggalian masalah yang dihadapi dan juga diharapkan muncul kepedulian oleh masyarakat Dusun Krajan Desa Timahan terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan salah satu usulannya adalah kepedulian terhadap Wasito. Anak dari pasangan Tukimen dan Wasini, anak pendiam usia SD yang saat itu duduk di kelas 5 SDN 1 Timahan dengan kondisi kaki kiri dan tangan yang cacat sejak lahir yang semangat belajar begitu kuat. Orang tuanya sehari hari bekerja serabutan, kadang sebagai buruh tani dan mengolah lahan milik Perhutani. Wasito, anak Ke 2 dari 3 bersaudara ini berangkat dan pulang ke sekolah dengan digendong oleh Ibu atau bapaknya, tak jarang pula dia harus merangkak untuk menuntuk ilmu dikarenakan kesibukan orang tuanya mencari nafkah. Melalui tahapan lanjutan di PNPM GSC yaitu Rapat TPMD 2 (Prioritas Kegiatan) dimana forum ini dihadiri tim pelaku desa yang terdiri dari KPMD dan TPMD (yang merupakan Perwakilan masyarakat) usulan kegiatan pemberian kaki palsu Untuk sasaran anak sekolah SD menjadi kegiatan yang diprioritaskan. Hal ini cukup layak dikarenakan kondisi ekonomi keluarga Wasito yang memang memerlukan bantuan dan Kondisi Wasito yang berkebutuhan Khusus perlu di prioritaskan untuk mendukung capaian indikator PNPM GSC dalam hal ini adalah tingkat kehadiran anak SD yang harus mencapai minimal 85 % dalam tiap bulannya. Seiring dengan tahapan PNPM GSC akhirnya wasito diberikan kaki palsu yang pembuatannya di Mojokerto, koordinasi dilakukan Fasilitator dengan Pemerintah Desa dan pihak sekolah dalam hal ini Kades Timahan (Bapak Damusi ) dan Kepala SDN 1 Timahan (Bapak Surat) untuk mendukung proses Theraphy dan pemasangan kaki palsu. Koordinasi dilakukan dengan tujuan mempersiapkan dukungan kepada Wasito di Sekolah maupun dengan warga Sekitar, dukungan secara psikologis yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri Wasito dan prestasi belajarnya di sekolah, dalam hal ini hasil koordinasi dengan Kepala Sekolah SDN 1 Timahan adalah dikeluarkannya kebijakan khusus untuk Wasito diperbolehkan mengenakan lengan celana panjang di sekolah sehingga penggunaan kaki palsu tidak menarik perhatian siswa yang lain  Saat ini Wasito sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti siswa yang lain, bahkan prestasi belajarnya cukup memuaskan dan percaya dirinya mulai tumbuh. Wasito yang  sekarang duduk di kelas 6 SDN Timahan 1 ini sekarang sedang mengejar cita- citanya dan akan melanjutkan Ke pendidikan yang lebih tinggi, 1 kaki palsunya menjadi tambahan semangat untuk mengejar asa. 



KURSI RODA TEMAN SETIAKU


Kegiatan Bantuan kursi roda terletak di dusun Kademangan desa Bendoagung dengan jumlah pemanfaat 1 orang  telah diberikan bantuan biaya sebesar Rp 3.793.500,- Kegiatan ini bermanfaat untuk mendukung pencapaian target Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang pendidikan.    
Desa Bendoagung adalah pusat perputaran ekonomi Kecamatan Kampak, pusat Pemerintahan dan akses layanan kesehatan, dimana terdapat pasar yang cukup ramai karena wilayah Kampak merupakan segitiga emas untuk perputaran keungan antara Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Dongko untuk menjual hasil kekayaan wilayah masing- masing, kantor Kecamatan, Puskesmas, dan Kantor UDPK. Kondisi ini tidak kemudian membuat semua warga masyarakatnya menikmati kehidupan yang layak selaras dengan ramainya perputaran dana di pusat keramaian wilayah Kecamatan Kampak ini. Salah satu keluarga dengan kondisi cukup memprihatinkan dan memiliki anak usia SD berkebutuhan khusus, siswa SDN 1 Bendoagung ini bernama Bagus dan duduk di kelas 5 saat itu, kedua kakinya yang utuh tidak dapat menopang tubuhnya, sehingga kemanapun dia pergi menggunakan kursi rodanya yang usang, kursi roda usang itu dibeli dengan susah payah oleh orang tua Bagus karena tidak memungkinkan untuk menggendong ke sekolah. Namun seiring dengan Usia yang semakin bertambah dan harus menjadi yatim disebabkan bapaknya meninggal karena sakit dan kondisi ekonomi keluarga yang hanya mengandalkan Ibunya yang harus bekerja serabutan, menjadikan keluarga ini masuk dalam kategori rumah tangga miskin. Forum FGD menjadi awal ditemukannya permasalahan ini, bahwa kursi roda Bagus perlu diganti dengan yang baru, sehingga perjalanan ke sekolah menjadi hal yang mudah untuknya, Bagus adalah anak periang dan aktif, meskipun prestasi belajarnya biasa saja tetapi Bagus bukan siswa yang mendapat nilai Jelek, bahkan kondisi fisiknyapun tidak menghalangi dia bermain bola, ketika bunyi bel tanda Istirahat
 di sekolah berbunyi, Bagus ikut serta dalam permainan sepak bola dan menjadi kiper. Tidak tampak wajahnya bersedih dengan keterbatasan yang dia miliki.

Saat Ini kursi roda baru dari alokasi dana PNPM GSC T.A 2012 sudah bisa dia nikmati dan dengan modifikasi Ibunya ada tambahan payung diatasnya, sehingga Bagus terlindung dari sengatan matahari dan guyuran air hujan. Harapan Bagus saat ini adalah bisa melanjutkan ke SMPN 1 Kampak yang jaraknya dekat dari rumah sehingga dia akan bisa berangkat dan pulang secara mandiri.

Penulis,
Fasilitator PNPM-GSC Kec. Kampak Zara Rosy Nurca Gwantrilia, S.PI

0 comments:

Posting Komentar