KECAMATAN KAMPAK
Kecamatan Kampak terdiri
dari 7 desa dengan jumlah penduduk 38.560
jiwa dan 10.966 Rumah tangga dimana 3.239
termasuk rumah tangga miskin, menjadi lokasi PPK/PNPM Mandiri Perdesaan sejak
tahun 2003 dan PNPM-GSC sejak tahun 2007, sampai dengan tahun 2012 jumlah
alokasi dana di kecamatan ini sebanyak
Rp.12.983.333.500,- dengan rincian PNPM-MPd sebesar Rp.5.133.333.500,-
PNPM-GSC sebesar Rp. 7.850.000.000,- Pada tahun 2012 kecamatan ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 1.100.000.000,- dengan rincian PNPM-MPd sebesar Rp. 600.000.000,-
dan PNPM-GSC sebesar Rp. 500.000.000,- yang digunakan membiayai kegiatan
pembangunan sarana/prasarana sosial ekonomi masyarakat, pendidikan dan
kesehatan prasarana/non prasarana serta kegiatan simpan pinjam kelompok
perempuan.
KAKIKU HARAPANKU
Kegiatan Bantuan kaki
palsu terletak di dusun Krajan desa Timahan dengan jumlah pemanfaat 1 orang telah
diberikan bantuan biaya sebesar Rp 1.987.000,- Kegiatan ini bermanfaat untuk
mendukung pencapaian target Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang pendidikan.
Usulan kegiatan ini
berasal dari tahapan program FGD yang difasilitasi oleh KPMD (Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa) PNPM GSC dimana dalam forum ini dilakukan penggalian masalah
yang dihadapi dan juga diharapkan muncul kepedulian oleh masyarakat Dusun Krajan Desa Timahan terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan salah satu usulannya adalah kepedulian terhadap Wasito. Anak dari pasangan Tukimen dan Wasini, anak pendiam
usia SD yang saat itu duduk di kelas 5 SDN 1 Timahan dengan kondisi kaki kiri
dan tangan yang cacat sejak lahir yang semangat belajar begitu kuat. Orang tuanya sehari hari bekerja serabutan, kadang
sebagai buruh tani dan mengolah lahan milik Perhutani. Wasito, anak Ke 2 dari 3
bersaudara ini berangkat dan pulang ke sekolah dengan digendong oleh Ibu atau bapaknya,
tak jarang pula dia harus merangkak untuk menuntuk ilmu dikarenakan kesibukan orang
tuanya mencari nafkah. Melalui tahapan lanjutan di PNPM GSC yaitu Rapat TPMD 2
(Prioritas Kegiatan) dimana forum ini dihadiri tim pelaku desa yang terdiri
dari KPMD dan TPMD (yang merupakan Perwakilan masyarakat) usulan kegiatan pemberian
kaki palsu Untuk sasaran anak sekolah SD menjadi kegiatan yang diprioritaskan. Hal
ini cukup layak dikarenakan kondisi ekonomi keluarga Wasito yang memang
memerlukan bantuan dan Kondisi Wasito yang berkebutuhan Khusus perlu di
prioritaskan untuk mendukung capaian indikator PNPM GSC dalam hal ini adalah tingkat
kehadiran anak SD yang harus mencapai minimal 85 % dalam tiap bulannya. Seiring dengan tahapan
PNPM GSC akhirnya wasito diberikan kaki palsu yang pembuatannya di Mojokerto, koordinasi
dilakukan Fasilitator dengan Pemerintah Desa dan pihak sekolah dalam hal ini
Kades Timahan (Bapak Damusi ) dan Kepala SDN 1 Timahan (Bapak Surat) untuk
mendukung proses Theraphy dan pemasangan
kaki palsu. Koordinasi dilakukan dengan tujuan mempersiapkan dukungan kepada
Wasito di Sekolah maupun dengan warga Sekitar, dukungan secara psikologis yang
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri Wasito dan prestasi belajarnya
di sekolah, dalam hal ini hasil koordinasi dengan Kepala Sekolah SDN 1 Timahan
adalah dikeluarkannya kebijakan khusus untuk Wasito diperbolehkan mengenakan lengan
celana panjang di sekolah sehingga penggunaan kaki palsu tidak menarik
perhatian siswa yang lain Saat ini Wasito sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar
seperti siswa yang lain, bahkan prestasi belajarnya cukup memuaskan dan percaya
dirinya mulai tumbuh. Wasito yang sekarang
duduk di kelas 6 SDN Timahan 1 ini sekarang sedang mengejar cita- citanya dan
akan melanjutkan Ke pendidikan yang lebih tinggi, 1 kaki palsunya menjadi
tambahan semangat untuk mengejar asa.
Saat Ini kursi roda baru dari alokasi dana PNPM GSC T.A 2012 sudah bisa dia nikmati dan dengan modifikasi Ibunya ada tambahan payung diatasnya, sehingga Bagus terlindung dari sengatan matahari dan guyuran air hujan. Harapan Bagus saat ini adalah bisa melanjutkan ke SMPN 1 Kampak yang jaraknya dekat dari rumah sehingga dia akan bisa berangkat dan pulang secara mandiri.
Penulis,
KURSI RODA TEMAN SETIAKU
Kegiatan Bantuan kursi roda terletak
di dusun Kademangan desa Bendoagung dengan jumlah pemanfaat 1 orang telah diberikan bantuan biaya sebesar Rp 3.793.500,-
Kegiatan ini bermanfaat untuk mendukung pencapaian target Millenium Development
Goals (MDG’s) di bidang pendidikan.
Desa Bendoagung adalah pusat perputaran
ekonomi Kecamatan Kampak, pusat Pemerintahan dan akses layanan kesehatan, dimana
terdapat pasar yang cukup ramai karena wilayah Kampak merupakan segitiga emas
untuk perputaran keungan antara Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Dongko untuk
menjual hasil kekayaan wilayah masing- masing, kantor Kecamatan, Puskesmas, dan
Kantor UDPK. Kondisi ini tidak kemudian membuat semua warga masyarakatnya
menikmati kehidupan yang layak selaras dengan ramainya perputaran dana di pusat
keramaian wilayah Kecamatan Kampak ini. Salah
satu keluarga dengan kondisi cukup memprihatinkan dan memiliki anak usia SD
berkebutuhan khusus, siswa SDN 1 Bendoagung ini bernama Bagus dan duduk di kelas
5 saat itu, kedua kakinya yang utuh tidak dapat menopang tubuhnya, sehingga
kemanapun dia pergi menggunakan kursi rodanya yang usang, kursi roda usang itu
dibeli dengan susah payah oleh orang tua Bagus karena tidak memungkinkan untuk
menggendong ke sekolah. Namun seiring dengan Usia yang semakin bertambah dan harus
menjadi yatim disebabkan bapaknya meninggal karena sakit dan kondisi ekonomi
keluarga yang hanya mengandalkan Ibunya yang harus bekerja serabutan,
menjadikan keluarga ini masuk dalam kategori rumah tangga miskin. Forum
FGD menjadi awal ditemukannya permasalahan ini, bahwa kursi roda Bagus perlu
diganti dengan yang baru, sehingga perjalanan ke sekolah menjadi hal yang mudah
untuknya, Bagus adalah anak periang dan aktif, meskipun prestasi belajarnya biasa
saja tetapi Bagus bukan siswa yang mendapat nilai Jelek, bahkan kondisi fisiknyapun
tidak menghalangi dia bermain bola, ketika bunyi bel tanda Istirahat
di sekolah berbunyi, Bagus ikut serta dalam
permainan sepak bola dan menjadi kiper. Tidak tampak wajahnya bersedih dengan
keterbatasan yang dia miliki.
Saat Ini kursi roda baru dari alokasi dana PNPM GSC T.A 2012 sudah bisa dia nikmati dan dengan modifikasi Ibunya ada tambahan payung diatasnya, sehingga Bagus terlindung dari sengatan matahari dan guyuran air hujan. Harapan Bagus saat ini adalah bisa melanjutkan ke SMPN 1 Kampak yang jaraknya dekat dari rumah sehingga dia akan bisa berangkat dan pulang secara mandiri.
Penulis,
Fasilitator
PNPM-GSC Kec. Kampak Zara Rosy Nurca
Gwantrilia, S.PI
0 comments:
Posting Komentar