Sudah berpuluh-puluh tahun warga dusun
Bonpal dan dusun Pingit Kidul desa Gador Kecamatan Durenan kabupaten Trenggalek
setiap musim kemarau kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Hal ini karena
secara geografis letak dua dusun ini sudah merupakan dataran tinggi namun
lokasinya masih cukup jauh dari hutan dan sumber mata air. Air dari sumber mata
air pegunungan tidak sampai menjangkau di dua dusun tersebut. Saat musim hujan
warga menampung air hujan di bak-bak penampungan untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat musim kemarau warga hanya mengandalkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan
air. Satu-satunya sungai yang ada letaknya dibawah dusun Bonpal dan dusun
Pingit kidul. Warga harus menuruni jalan setapak sejauh 500 m untuk mengambil
air, mandi dan mencuci. Saat musim kemarau panjang sungai kering, satu-satunya
harapan tinggalah bantuan air bersih dari pemerintah yang dikirim dengan mobil
tangki.
Cerita pilu ini berakhir saat Tim
Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM Mandiri perdesaan desa Gador berhasil menyelesaikan
kegiatan Sarana Air Bersih di dusun Pingit Kidul pada awal tahun 2011. Usulan kegiatan
sarana air bersih ini merupakan usulan utama dari dusun Bonpal dan Pingit kidul
saat tim PNPM desa Gador melaksanaan penggalian gagasan di tiap dusun. Tim
menemukan satu potensi sumber air yang letaknya di wilayah bagian bawah dari
dusun Pingit Kidul, yakni ada satu sumur yang sudah teruji bertahun tahun tidak
pernah kering meskipun saat kemarau panjang. Namun permasalahan yang dihadapi
adalah bagaimana mengalirkan air ini ke dusun Bonpal dan Pingit kidul karena
posisi dua dusun tersebut diatas sumber mata air.
Untuk dapat mengaliri dusun Bonpal dan
dusun Pingit kidul tentu letak bak penampungan air haruslah berada ditempat
yang paling tinggi di dusun Pingit kidul. Setelah menentukan tempat bak
penampungan air, tim mengukur jarak antara mata air dan bak penampungan adalah
400m. Beda tinggi (vertikal) antara mata air dan bak penampungan adalah 70 m,
pengukuran dilakukan manual dengan selang timbang dan meteran.
Dari hasil konsultasi dengan
Fasilitator teknik kecamatan di dapatkan hasil bahwa untuk pemompaan air dengan
beda ketinggian tersebut bisa dilaksanakan salah satunya menggunakan pompa
submersibel. Tim melakukan survey ke beberapa distributor pompa submersibel di
Tulungagung dan Blitar namun belum di
dapat informasi yang pasti mengenai spesifikasi pompa yang bisa digunakan.
Setelah konsultasi ke PT. Grundfos Indonesia perwakilan Surabaya di dapat
informasi spesifikasi pompa submersibel yang tepat sesuai kondisi yang ada di
dusun Pingit yakni tipe SQ3. Sayangnya tipe tersebut barangnya tidak tersedia, jadi harus inden ke pabrik di
Denmark sehingga pemesanan membutuhkan waktu 3 bulan.
Satu hal yang lumayan menyita energi
tim adalah saat survey awal. Untuk mendapatkan data beda tinggi (vertikal) antar pathok jalur pipa distribusi
air sepanjang 3 km, dilakukan dengan cara manual menggunakan selang timbang dan
meteran. Untuk mendapatkan hasil yang akurat pengukuran dilakukan dua kali
dengan didampingi Fasilitator Teknik Kecamatan.
Setelah pekerjaan TPK selesai dan air
sudah mengalir, dengan swadaya pengadaan pipa, water meter dan kran warga bisa
mengakses layanan air bersih ke rumah masing-masing. Saat ini terdapat 110
Kepala Keluarga (KK) dari dusun Bonpal dan Pingit Kidul menikmati sarana air
bersih yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan. Biaya yang dibebankan ke warga
cukup ringan, yakni mulai Rp. 16.500 per bulan. Untuk pemakaian dalam kapasitas
besar ada tambahan beban pembayaran yang dihitung sesuai dengan jumlah kubikasi
air yang dipakai. Tentu beban biaya ini cukup murah dan terjangkau oleh kemampuan
warga. Setelah TPK melaksanakan kegiatan
Musyawarah Desa Serah Terima (MDST), pengelolaan sarana air bersih yang telah
dibangun dilaksanakan oleh Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3) yang bertanggungjawab kepada pemerintahan
desa Gador. Sebagian hasil digunakan untuk pemeliharaan dan penambahan jaringan
sehingga beberapa warga dusun Krajan bisa ikut menikmati sarana air bersih
murah yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan.
Dampak positif dari adanya bangunan
sarana air besih ini selain meningkatnya taraf kesehatan warga juga terjadi
peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Beberapa lapangan pekerjaan baru
muncul di dusun Bonpal dan Pingit Kidul, diantaranya adanya pedagang makanan
dan minuman, dan home industri pembuatan batu bata. Sebagian besar pembuatan
batu bata dilaksanakan ibu-ibu sebagai usaha sampingan membantu menambah
penghasilan suami untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk menambah modal
usaha kelompok ibu-ibu dusun bonpal mengajukan bantuan pinjaman modal melalui
program kegiatan SPP Perguliran ke UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan
Durenan. Hingga saat ini tercatat ada 5 kelompok SPP perguliran di dusun Bonpal
desa Gador.
Warga dusun Bonpal dan dusun Pingit Kidul
merasakan betul manfaat dari adanya kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa
Gador. Salah seorang warga bernama Lasirin yang berprofesi sebagai pedangan
bakso keliling mengungkapkan, “ PNPM mendatangkan keberkahan kepada keluarga
kami. Untuk keperluan air bersih kini kami tinggal putar kran, tidak perlu
mengambil dari jauh. Untuk penambahan modal kami mendapatkan bantuan pijaman
SPP dengan jasa yang sangat ringan bahkan tidak perlu jaminan. Alhamdulillah
usaha kami sekarang lebih lancar. Terimakasih PNPM “.
Penulis : Nurrofiq FK Bendungan
0 comments:
Posting Komentar